Pages

ANH's Blog

Selasa, 09 Agustus 2011

Bumi - Manusia

           "Mengapa kau merusak dirimu sendiri , Bumi ? Lihatlah manusia yang terkapar tanpa nyawa karena ulahmu?" manusia menatap tajam pada bumi.
            "Bukan aku ! Tapi kalianlah yang membunuh diri kalian sendiri !" Bumi tak mau kalah . Ia juga menatap sang Manusia. Keduanya saling menatap .
           "Apakah kau masih ingin menyangkal akibat dari perbuatanmu ini , heh ! Kau seolah melepaskan diri dari musibah yang telah terjadi !"
"Bukan aku! Tapi karena kalianlah musibah ini terjadi!Kalian bangsa manusia adalah makhluk yang tak tahu diri !" suara bumi semakin meninggi.
           "Kau menyalahkan kami ? Bagaimana mungkin kau menyalahkan kami ? Bahkan seharusnya kau berterima kasih pada kami . Lihatlah bangunan - bangunan megah yang kami buat diatasmu , kemudian lampu merkuri yang menghiasi setiap sudutmu . Bukankah itu semua telah membuatmu semakin tampak indah ? Pikiranmu kacau , bumi . Mungkin kau fobia terhadap ulahmu sendiri ," dengan nada bangga dan merasa menang, sang Manusia tersenyum mengejek pada bumi.
            "Tutup mulutmu wahai anak Adam !" Kali ini amarah bumi sepertinya telah mencapai klimaks,"Sekarang aku akan berbicara " ujarnya kemudian . " Apakah kalian tidak sadar  terhadap apa yang telah kalian lakukan di atas tubuhku ini ? Setiap saat kalian menginjak tubuhku ,dan aku telah menerimanya sebagai titah Tuhan untukku. Aku ikhlas . Tapi aku tak bisa menerima ketika kalian menumpahkan amis darah ke tubuhku . Kalian menjagal saudara kalian sendiri . Kalian tebangi hutan - hutan yang menjadi pelindungku .
Kalian berbuat congkak dan angkuh terhadap Tuhan . Kalian melakukan maksiat secara terang-terangan . Kalian telah banyak melakukan kerusakan . Kalian tak bisa mensyukuri sepenggal kehidupan yang telah Tuhan berikan ."
             Sang Manusia  mulai terdiam . Senyumnya hilang . Bumi terus melanjutkan kata-katanya " Lalu apa arti gedung-gedung yang kalian bangun di tubuhku ? Apakah itu akan menguntungkanku ? Sama sekali tidak! Kalian hanya menjadikanku alat untuk memuaskan nafsu kalian , untuk meraup kekayaan sebanyak-banyaknya . Kemudian tanpa berterima kasih , Kalian malah mengotori jantungku dengan limbah dan polusi . Kalian meraup emas , perak, dan beraneka hasil tambang dari dalam perutku . Kalian mengambil hasil alam yang menjadi mahkotaku . Tapi apa balasan kalian dari semua itu? Kalian hanya ingkar kepada Tuhan!"
              Sang  Manusia bungkam . Mungkin ia tersadar . " Lalu apakah musibah itu , tsunami itu, gempa itu , banjir itu , adalah sebagai ekspresi marahmu pada kami?"
              "Bukan! Sama sekali bukan! Aku hanya melaksanakan perintah Tuhan untuk memberikan pelajaran pada kalian . Tapi hanya sebagian kecil saja dari kalian yang tersadar. Semoga kau termasuk golongan yang sadar " Suara bumi melunak. Sedangkan sang Manusia menangis terisak.




dari buku MUHASABAH CINTA - RAFIF AMIR

















2 komentar: